Sirsak (Annona muricata Linn) Di KTH AYEM TENTREM

Oleh:

Eny Darmayanti, SP

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

Sirsak (Annona muricata Linn.) merupakan spesies dari pohon buah tropis yang termasuk dalam famili Annonaceae jenis tanaman ini sudah menyebar ke daerah-daerah tropis lain.

Morfologi

Tanaman sirsak termasuk tanaman tahunan berbentuk pohon dengan ketinggian mencapai 8-10 meter dan diameter batang mencapai 10-30 cm memiliki perakaran tunggang yang dangkal, bunga berwarna kuning keputih-putihan serta buahnya berbentuk jorong yang memiliki duri sisik halus. Sirsak merupakan tanaman yang mampu beradaptasi dan tumbuh baik di lingkungan tropis pada ketinggian 100-1000 m dari permukaan laut.

Manfaat

Manfaat sirsak memang menawarkan berbagai kandungan positif bagi kesehatan manusia. Telah banyak diketahui bahwa buah sirsak banyak mengandung vitamin C, kandungan serat dan nutrisi penting lainnya. Ekstrak daun sirsak memiliki kandungan zat yang berperan sebagai antitumor, antimikroba, antiparasit dan antivirus sebagai obat anti kanker. Selain itu manfaat tanaman sirsak dapat digunakan sebagai pestisida nabati.

Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak :

*menumbuk daun sirsak berkisar 50-100 lembar daun
*kemudian dicampur dengan 5 liter air dan campurkan detergen berkisar 15 gram (batas kebutuhan detergen adalah tidak menyebabkan tanaman berbusa). Detergen secukupnya.karena jika detergen berlebih dapat menyebabkan tanaman keracunan.
*Diamkan bahan selama 24 jam dan dilakukan penyaringan
Hama Thrips

Cara pengaplikasian pestisida nabati tersebut yaitu dengan menambahkan air terlebih dahulu. Perbandingan larutan pekat dan air yang digunakan sebesar 1:10. Waktu pemakaian dapat dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Daun sirsak memiliki spektrum yang luas dalam pengendalian hama, salah satu hama yang dapat dikendalikan adalah thrips.

Budidaya

KTH Ayem Tentrem salah satu kelompok pengelola program PS (Perhutanan Sosial) yang lokasi berdekatan dengan pantai Jolo Sutro terletak di Desa Ringingrejo,  Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar menanam sirsak mulai tahun 2019. Tanaman sirsak dibudidayakan dilahan garapan ketua kelompok Pak Sugito sebanyak 4000 batang. Dari jumlah tanaman ini  belum semuanya bisa berbuah optimal baru 50% berbuah, karena pertumbuhan pada setiap tanaman tidak sama.   

Penanaman

Pada umumnya sirsak ditanam dengan mempergunakan bijinya, Cara membuat bibit sirsak dari biji yaitu cuci bersih biji sirsak  lalu dikering angin kan. Buat bedeng tabur dengan media pasir yang sudah diayak taburkan biji sirsak di bedeng tabur dan tutup lagi dengan pasir yang sudah diayak tebal 1 cm. Sekitar 21 hari bibit mulai tumbuh 1-2 helai daun, setelah itu tunggu hingga 1 bulan baru dipindah ke polybag (oper spin). Umur 4 bulan bibit sudah siap tanam kondisi sudah kuat dengan ketinggian bibit 50 cm.

Bibit sirsak dari biji (generative) yang sudah siap tanam

Pemeliharaan

Untuk pemeliharaan tanaman sirsak tidak begitu memerlukan perlakuan khusus karena jenis tanaman ini termasuk tanaman yang tidak gampang terkena hama dan penyakit. Pemangkasan tanaman sirsak diperlukan untuk membuang bagian tanaman yang tidak berguna untuk menunjang pertumbuhannya. Pemupukan yang diberikan disini memakai pupuk kandang dari kotoran hewan ternak yang dimiliki oleh kelompok. Selain itu tanaman sirsat tergolong tanaman yang cepat berbuah,

Panen

Panen buah sirsak dilakukan saat buah sudah tua atau matang fisiologis. Buah sirsak yang sudah tua memiliki ciri seperti; duri sirsak saling berjauhan dan warna kulit buahnya hijau kekuningan. Sistem panen buah sirsak yang sudah berjalan di KTH Ayem Tentrem yaitu ditebas / dipanen langsung oleh pembeli. Dalam satu bulan buah sirsak disini bisa  panen 3-4 kali antara 7-10 hari. Seiap satu kali panen menghasilkan 4 kuintal = 400 kg dengan harga  Rp.4.000,- /kg petik sendiri. Jadi total perolehan 400 kg x Rp.4.000,-= Rp.1.600.000,- dan Rp.1.600.000,-x 4x panen= Rp.6.400.000,-/bulan.

Jus Sirsak

Untuk menambah nilai ekonomi Bu Wiji isteri ketua  KTH (berjualan di Pantai Jolo Sutro) mengolah buah sirsak menjadi jus sirsak dengan harga Rp.5.000,-/cup setiap hari rata-rata bisa menjual 60 cup = Rp.300.000,- dari 30 Kg buah sirsak segar. Pada waktu hari libur banyak wisatawan ke pantai Jolo Sutro bisa mencapai 80 kg sirsak, tentu saja ini menambah poin NTE  (Nilai Transaksi Ekonomi) kelompok.

Melihat prospek sirsak yang bagus beberapa anggota kelompok mulai ikut menanam sirsak dilahan garapannya diantaranya B.Supiah dan P.Usman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *