Pengelolaan Pariwisata Bukit Waung Bersama KTH Utama Wana Lestari

Memberikan kesan dan cerita indah, itulah yang diharapkan dari setiap kunjungan wisata. Dewasa ini, bagi beberapa orang berwisata memiliki beragam tujuan, dari sekedar melepas penat, menyalurkan hobi jalan-jalan hingga kegemaran untuk menceritakan pengalaman disertai unggahan foto-foto menarik di akun media sosial yang dimiliki.

Sekilas Wisata Bukit Waung di Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo

Bukit Waung terletak di atas obyek wisata Pantai Modangan, merupakan obyek wisata yang potensial di Malang Selatan. Wisata eksotis ini terletak di Dusun Sumberejo Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang yang merupakan kawasan kelola KTH IPHPS Utama Wana Lestari.

Bukit Waung memiliki ketinggian sekitar 210 mdpl. Sesampainya di puncak bukit, kita akan disambut dengan lokasi take off paralayang yang menjadi andalan utama wisata ini.Sementara itu lokasi landing  berada di atas pasir putih Pantai Modangan. Terbang dengan paralayang dari Bukit Waung menuju pasir putih Pantai Modangan akan memberikan sensasi yang luar biasa menarik sekaligus berbeda dengan sensasi terbang paralayang di tempat lainnya.

Lokasi take off paralayang

Tidak hanya menampilkan atraksi ketangkasan penerbang paralayang, pengunjung pun akan disuguhkan eksotisme Pantai Modangandi  sepanjang penerbangan. Salah satu keunikan paralayang di Bukit Waung  saat kondisi angin bagus adalah pengunjung dapat kembali landing di lokasi semula.

Diresmikan pada bulan November tahun 2017, Bukit Waung menjadi destinasi wisata di Malang Selatan yang kian populer. Tidak hanya dikhususkan untuk latihan profesional maupun penggemar olahraga paralayang, siapapun bisa mencoba terbang menikmati keindahan seputar Pantai Modangan.

Kondisi angin di atas Bukit Waung terbilang cukup bagus dan ideal, sehingga sangat sesuai bagi pemula maupun atlet profesional. Dengan tarif sewa alat dan pemandu seharga Rp. 350.000,- kita bisa merasa lebih aman dan menikmati sensasi terbang di atas Pantai Modangan.

Bagi pengunjung yang ingin hanya sekedar menikmati keindahan Bukit Waung, tempat ini juga menyediakan tempat-tempat istirahat berupa gazebo di beberapa lokasi. Pondokan yang berukuran lebih besar untuk kegiatan pertemuan-pertemuan juga tersedia di sini.

Lokasi camping ground  juga disediakanbagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan laut dari atas bukit. Tak lupa lokasi spot selfie bagi penggemar foto dengan beberapa spot  yang sengaja ditempatkan di beberapa titik dengan latar belakang Samudera Indonesia serta kawasan hutan yang sangat menawan.

Lokasi spot selfie

Bergeser ke sebelah timur sekitar 50 meter dari lokasi spot selfie, kini juga sudah tersediawahana flying fox sepanjang 200 meter yang disediakan bagi anak-anak hingga dewasa untuk menguji keberanian. Melintasi sela-sela pepohonan pada seutas tali dengan pemandu serta alat yang aman, tidak mengurangi sensasi pemandangan Pantai Modangan di bawahnya.

Lokasi flying fox

Lokasi wisata Bukit Waung terus dibenahi dan dikembangkan. Hal ini terlihat dari beberapa fasilitas yang kini sedang dibangun, dari lokasi parkir yang sedang diperluas, mushala, warung kuliner hingga homestay. Menikmati pesona alam dari atas Bukit Waung dan aktifitas paralayang bisa dinikmati sambil bersantai menghadap Samudra Indonesia yang luas membentang.

 Akses menuju lokasi Bukit Waung

Untuk menuju obyek wisata Bukit Waung sebenarnya cukup mudah, dapat ditempuh melalui jalur dari Kota Blitar maupun dari Kota Malang.

  • Perjalanan dari arah Kota Blitar, rute perjalanan menuju Kecamatan Wates. Sesampainya di sana kita bisa menemukan perempatan Pasar Binangun, kemudian dilanjutkan menuju Pasar Wates. Dari perempatan Pasar Wates, belok ke arah kanan sampai menjumpai pertigaan yang berada di ujung jalan Desa Tugurejo. Kemudian belok ke kiri dari pertigaan tersebut lalu belok ke arah kanan, kemudian mengikuti rute tersebut hingga sampai ke lokasi Bukit Waung.
  • Perjalanan dari arah Kota Malang. Perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Kepanjen, selanjutnya menuju Bendungan Sengguruh, hingga nantinya sampai di pertigaan Pagak. Setelah itu perjalanan kembali mengikuti rute Donomulyo, dan kemudian dilanjutkan lagi hingga ke Wates.   

Akses jalan menuju obyek wisata Bukit Waung tidak jauh berbeda dengan akses menuju wisata pantai selatan di Kabupaten Malang lainnya. Didominasi tanjakan dan turunan serta tikungan yang tajam, perjalanan menuju Bukit Waung dilanjutkan dengan jalan rabat hingga jalan aspal yang kondisinya sudah lumayan rusak. Disarankan untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan bermotor untuk memperhatikan kondisi kendaraannya dengan baik. Bisa juga pengunjung memanfaatkan jasa ojek lokal dengan biaya + Rp. 15.000,- menuju lokasi.

Perbaikan sarana jalan

Manajemen pengelolaan pariwisata Bukit Waung

Pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan, tentu melibatkan beberapa unsur yang secara bersama-sama terlibat di dalamnya. Unsur-unsur tersebut tergabung menjadi sebuah manajemen pengelolaan pariwisata, memiliki aturan maupun pembagian hasil yang disepakati secara bersama-sama. Kesatuan manajeman pengelolaan pariwisata Bukit Waung terbagi dalam 2 unsur pengelola yaitu :

  1. Pengelola utama

Pihak yang berperan langsung terhadap pengelolaan pariwisata. Unsur ini terdiri dari :

  • KTH

KTH Utama Wana Lestari sebagai pemegang izin IPHPS memiliki peran sebagai pembina langsung serta bertanggungjawab atas usaha yang dilaksanakan di wilayah kerjanya.

  • Unit usaha BUMDES

Badan usaha milik desa dilibatkan dalam pengembangan usaha masyarakatnya, pembagian lokasi usaha maupun pembangunan sarana prasarana penunjang lokasi wisata.

  • Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS)

Dalam hal ini lokasi wisata Bukit Waung berada di KUPS 14. Anggota KUPS 14 memiliki porsi tanggung jawab sebagai pelaksana pariwisata meliputi pos penjagaan, penjagaan loket masuk maupun perawatan fasilitas di lokasi wisata.

2. Mitra Kerja

Mitra kerja merupakan unsur-unsur lain yang terlibat dalam manajemen pengelolaan pariwisata Bukit Waung. Mitra kerja ini termasuk di dalamnya adalah :

  • Desa

Lokasi wisata Bukit Waung berada pada tanah negara, sehingga keterlibatan desa diperlukan untuk pembinaan dan perlindungan warga masyarakatnya

  • Dukuh/dusun

Dukuh/dusun dilibatkan dalam rangka pengkondisian masyarakat sekitar lokasi wisata yang termasuk dalam anggota KUPS maupun tidak.

  • Unit Paralayang

Merupakan mitra usaha penyewaan peralatan paralayang yang dikelola pihak swasta sebagai ikon untuk menarik wisatawan.

  • Muspika

Memegang peranan sebagai pembina masyarakat secara umum maupun pengelola pariwisata Bukit Waung.

Sejak diresmikannya obyek wisata Bukit Waung pada tahun 2017, pengelolaan manajemen bagi hasil sudah diterapkan, semua unsur yang terlibat termasuk warga masyarakat sekitar lokasi wisata Bukit Waung juga semakin membuka diri, artinya dengan adanya potensi wisata yang ada di wilayahnya berarti berpotensi pula meningkatkan perekonomian mereka dan siap berakulturasi secara sosial dan budaya.

Manajemen pengelolaan obyek wisata adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam keberlangsungan usaha pariwisata. Sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel akan memudahkan pengelola untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Peningkatan kesadaran mengenai upaya pelestarian ekosistem dalam manajemen pariwisata juga harus terus ditingkatkan semua demi usaha kepariwisataan yang sehat dan berkelanjutan.

HUTAN LESTARI, MASYARAKAT SEJAHTERA

Penulis : Listiono Riadi, S.Hut

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *