Kapulogo adalah salah satu rempah yang sering digunakan sebagai bumbu masakan, campuran jamu dan bahan kosmetik. Tanaman kapulogo memiliki batang dan daun yang mirip dengan tanaman lengkuas dengan tinggi batangnya yang dapat mencapai 2 meter. Berikut beberapa ciri-ciri morfologi dari tanaman kapulogo, diantaranya:
1. Batang
Tanaman kapulogo memiliki batang yang berbentuk semu dan terpisah dengan diameter berkisar 2,5 cm. Tanaman kapulogo dapat tumbuh terus hingga mencapai ketinggian 3 meter, tumbuhnya biasanya tegak dan memiliki warna hijau gelap.
Batang yang dimiliki tanaman kapulogo termasuk batang basah berpelepah daun yang membalut setiap dari batangnya.
Batang tanaman kapulogo tumbuh dari akar yang berada di bawah permukaan tanah, satu rumpun bisa mencapai 20 – 3- batang semua, batang yang sudah tua akan mati dan akan diganti oleh batang muda lain yang juga tumbuh dari rhizoma lainnya.
2. Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman kapulogo adalah akar serabut yang memiliki warna putih kotor dengan rimpang bulat panjang, memiliki cabang simpodial berwarna putih kekuningan.
3. Daun
Secara umum, daun yang dimiliki oleh tanaman kapulogo memiliki warna hijau tua, dan merupakan daun tunggal yang tersebar, memiliki bentuk lanset, ujungnya runcing dengan bagian tepi yang rata, pangkal daunnya berbentuk runcing dengan panjang 25 – 35 cm, lebar daunnya bisa mencapai sekitar 3 – 10 cm.
4. Buah
Buah pada tanaman kapulogo memiliki warna kuning kelabu dan berbentuk seperti telur, selain itu juga memiliki bulu yang diameternya berukuran sekitar 1 cm.
Buah tanaman kapulogo memiliki 3 ruang yang mana setiap ruangnya dipisahkan oleh adanya selaput tipis setebal kertas dan tiap ruangnya mengandung 5 – 6 biji kecil, memiliki warna coklat atu hitam dan memiliki aroma harum yang khas.
5. Biji
Kapulogo memiliki biji buah yang mirip dengan kapur barus yang mana memiliki lipatan-lipatan di bagian luarnya.
Biji yang dimiliki oleh tanaman kapulogo memiliki ukuran kecil-kecil yang mana terlindungi dalam salut biji atau yang biasa disebut arilus yang memiliki warna putih
Terdapat pula kulit arid an juga ada dinding buah dengan biji yang mengeluarkan aroma harum dan berbulu.
6. Bunga
Tanaman kapulogo memiliki bunga yang tersusun dalam tandan yang muncul dari rimpang-rimpangnya secara langsung.
Bunga tanaman kapulogo terpisah dari batang semu dan ada pula sebagian bunga yang terbenam di dalam tanah. Bunga kapulogo sendiri merupakan bunga majemuk yang berbentuk bonggol terletak di bagian pangkal batang dengan panjang kelopak bunganya sekitar 12,5 cm pada bagian kepala sari yang terbentuk elips dengan panjang 2 mm, tangkai pada putiknya tidak memiliki bulu, dan berbentuk mangkok.
Mahkota bunga dari tanaman kapulogo memiliki bentuk tabung dengan panjang 12,5 mm, memiliki warna putih atau putih kekuning-kuningan. Mahkota bunga kapulogo berbuah kotak dengan biji kecil yang memiliki warna hitam.
Di Kabupaten Malang, saat ini kapulogo sedang sangat booming karena banyak dibudidayakan oleh petani. Beberapa wilayah yang membudidayakan antara lain Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Pagak, Kecamatan Kalipare, dan Kecamatan Bantur, harganya yang stabil pada kisaran Rp150.000- Rp200.000 per kg biji kering membuat tanaman ini layak untuk dibudidayakan, apalagi syarat tumbuh dan pemeliharaan yang mudah. Kapulogo akan menjadi primadona bagi petani, terutama pada lahan-lahan kering dan lahan di bawah tegakan hutan rakyat.

Syarat tumbuh :
- Kapulogo dapat tumbuh pada ketinggian antara 200-1000 mdpl.
- Intensitas cahaya 30-70%, sehingga sangat cocok bila ditanam di bawah tegakan hutan rakyat.
- Tumbuh baik pada lahan yang memiliki kelembaban yang tinggi.
Cara budidaya kapulogo:
Persiapan Bibit
- Bibit berasal dari cara generative,yaitu dengan menyamai biji kapulogo
- Bibit berasal dari cara vegetative,yaitu mengambil anakan dari tanaman kapulogo. Cara inilah yang biasa dilakukan oleh petani karena lebih mudah dan lebih cepat berbuah.
Pengelolaan Lahan dan Penanaman
- Pembersihan calon lokasi penanaman
- Pembuatan lubang tanam, ada tiga cara pembuatan lubang tanam :
a. Cara sederhana : cukup cangkul tanah untuk lubang tanaman dengan ukuran 15-20 cm , masukkan bibit, timbun, pasang ajir dan bibit diikatpada ajir
b. Cara yang lebih baik : tanah yang akan ditanami digemburkan lebih dahulu dengan cara dicangkul terlebih dahulu dengan ukuran 80x80cm kemudian buat lubang di tengahnya lalu masukkan bibit, timbun, pasang ajir dan bibit diikat pada ajir
c. Cara istimewa : tanah digemburkan seperti di atas lalu diberikan pupuk kandang dan pupuk NPK kemudian diaduk dan dibua tlubang dengan ukuran 80×80 cm di tengahnya lalu masukkan bibit, timbun, pasang ajir dan bibit diikat pada ajir

Pemupukan
Pemupukan tanaman kapulogo dilakukan selama beberapa kali, dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pemupukan pertama ketika tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam. Dipupuk menggunakan pupuk NPK dengan dosis 10-15gram per pohon,dengan cara ditabur keliling dengan jarak 15cm kemudian ditimbun tanah
- Pemupukan kedua setelah tanaman berumur 3 bulan dipupuk dengan menggunakan pupuk NPK dengan dosis 20-30 gram per pohon dengan cara ditabur keliling dengan jarak 15cm kemudian ditimbun tanah
- Pemupukan ketiga diberikan pada saat tanaman berumur 9 bulan. Dipupuk dengan menggunakan pupuk NPK dengan dosis 50 gram per rumpun dengan cara ditabur keliling dengan jarak 15cm kemudian ditimbun tanah
- Untuk setiap awal musim hujan pupuk ditambah dengan pupuk organic
- Pemupukanberikutnyayaitusetiap 3 bulansekalidenganpupuk NPK yang kaya akan unsur P (phosphor) ,guna merangsang pertumbuhan bunga
Pemanenan
Pada umur 6 bulan kapulogo sudah mulai berbuah tetapi masih sedikit. Puncak panen terbanyak yaitu ketika tanaman berumur 1,5 tahun ke atas, pemanenan biasanya dilakukan setiap satu bulan sekali. Berdasarkan pengalaman pengalaman petani pada lahan 3x3m2 dapat menghasilkan 1 kg biji Kapulogo basah per bulan.

Estimasi hasil dalam 1 hektar :
1 ha= 10.000m2
3 x 3m2 = 9m2 = 1kg biji basah
Jadi, dalam 1 ha = 10.000 : 9 = 1.111 dibulatkan menjadi 1.100 kg biji basah
Harga 1 kg biji basah = Rp30.000, dengan demikian untuk luasan 1 ha dihasilkan 1.100 x Rp30.000 = Rp33.000.000 per bulan.
Jika dikalikan dalam satu tahun Rp33.000.000 x 12 = Rp396.000.000
Estimasi ini dilakukan ketika tanaman Kapulogo sudah berumur 2 tahun, dimana produksi buah kapulogo sudah maksimal.
Sungguh peluang yang sangat menjanjikan dalam melakukan aneka usaha kehutanan.
Sukses kelompok tani hutan.
LESTARI EKOLOGI
LESTARI KONSERVASI
LESTARI EKONOMI
Penulis : Agung Kuncoro Adi, SP
Penyuluh Kehutanan Ahli Muda