Menggali Potensi KTH ‘’Langgeng’’ Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar

Didalam mendukung Program Pemerintah untuk melestarikan lingkungan dan  peningkatan pendapatan petani maka perlu adanya pembangunan yang berwawasan lingkungan yang akan menjadi modal utama dalam melestarikan sumber daya alam. Melalui Kelembagaan yang tangguh dan partisipasif maka hal tersebut dapat dicapai oleh KTH ‘’LANGGENG’’. Kelompok Tani Hutan “LANGGENG” adalah salah satu Kelembagaan Petani yang berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan sebagai wadah penyampaian Informasi, teknologi yang disampaikan kepada anggotanya dan masyarakat di Desa Candirejo  Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

Nanas merupakan tanaman musiman yang menjadi andalan produk hortikultura Desa Candirejo hingga saat ini.

Luas wilayah Desa Candirejo sekitar 1.193 Ha yang terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Gentor, Dusun Candirejo, Dusun Rejoso dan Dusun Kalicilik. Adapun jumlah penduduknya yaitu sekitar  9341 jiwa yang terdiri dari laki-laki 4734 jiwa dan perempuan 4607 jiwa dan Kepala Keluarga 2528 Jiwa.

Kegiatan Penduduk di Desa Candirejo

POTENSI KELOMPOK

Hutan Rakyat di dusun Kalicilik, Ds.Candirejo, Kec.Ponggok yang letaknya berpencar

Data Potensi Kelompok

 NoKegiatan Kelompok Keterangan
1Agroforestry40 Ha
2Sumber Mata Air4 Sumber mata air
3Industri Gula Kelapa55 tempat
4Ternak ayam petelor10 tempat
5HHBK Nanas22 Ha
6Lebah Madu200 stup

Ternak Lebah Madu KTH Langgeng sekitar 200 stup, dan  jenis lebah madu lokal “Apis Mellifera”. Ternak lebah madu di KTH Langgeng masih  memakai stup yang tradisional bentuknya juga berbeda-beda, pengamengambilan hasil panen madu agak sulit karena bentuk stup masih belum standart. Kelompok mengambil hasil dari ternak lebah madu tidak hanya diambil madunya namun juga dipanen tolo/sarangnya setiap 17 hari sekali dengan harga Rp.40.000/kg, tapi menyisakan tolonya sebagian untuk diambil madunya. Penen Tolo sangat menguntungkan kelompok karena harga jual yang cukup tinggi, Tolo dipanen untuk dioalh menjadi makanan,  tolo mengandung karbohidrat, antioksidan, nutrisi tinggi

Sumber mata air ‘’Karetan”

Ds.Candirejo ada 4 sumber mata air dan 1 sumber mata air yang mulai menyusut airnya

Agroforestry

Sengon dan tanaman bawah tegakan Nanas.

Dokumentasi Kunjungan CDK Wilayah Malang dalam pendampingan KTH

Luasan areal garapan disesuaikan di lapangan, peman faatan lahan di bawah tegakan ada yang hijauan maka nan ternak. Pengembangan tanaman kayu engan tanaman buah-buahan (MPTS).

Tanaman Kelapa komoditi tanaman perkebunan jumlah 3000 btg = 30 Ha. Petani mengambil nira/men’’deres’’  kelapa hampir setiap KK dan membuat gula kelapa. Industry gula kelapa dijual kepada pengepul Rp.14.000/kg diambil sendiri ke petani. Setiap petani menghasilkan 60 liter nira dijadikan menjadi 20 kg gula kelapa.

Usaha ternak ayam petelur  di kelompok  ada 20 tempat, sedangkan ternak sapi 5 tempat. Masih banyak memerlukan pendampingan pada kelompok namun sebagai penyuluh kehutanan yang mendampingi saya pribadi  ikut berbangga dengan kemajuan KTH Langgeng Ds.Candirejo, Kec.Ponggok, Kab.Blitar yang bisa diwujudkan sedikit demi sedikit.

Penulis: ENY DARMAYANTI, S.P (Penyuluh Kehutanan Ahli Muda)

1 Comment

  • Hard

    29/09/2021 @ 00:34

    -good joob

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *