MENERUSKAN TRADISI PKSM “NUR TAJIATURROHMAH” TERBAIK 1 WANA LESTARI

Pemberian penghargaan kepada pemenang lomba dan apresiasi Wana Lestari di laksanakan pada bulan Agustus disetiap tahunnya. Penerima penghargaan ini akan menjadi teladan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan Penilaian Lomba dan Apresiasi Wana Lestari yang mengacu pada Peraturan Menteri LHK Nomor P.43/Menlhk/Setjen/Kum.1/5/2016

Lomba Wana Lestari merupakan salah satu metode penyuluhan yang dilaksanakan untuk menetapkan perorangan, kelompok atau aparatur pemerintah yang berprestasi dalam memberdayakan dan mengubah perilaku masyarkat dalam pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan melalui mekanisme penilaiaan tertentu, sedangkan apresiasi wana lestari yaitu suatu kegiatan pemberian penghargaan dari pemerintah kepada perorangan, kelompok, aparatur pemerintah atau badan usaha atas prestasi yang dicapai berdasarkan inisiatif dan partisipatif dalam menjalankan tugas di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Kategori Lomba yaitu meliputi :

  1. Penyuluh Kehutanan PNS
  2. Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)
  3. Kelompok Tani Hutan (KTH)
  4. Kelompok Pecinta Alam
  5. Kader Konservasi Alam
  6. Kelomok Masyarakat Pemegang Izin Hkm
  7. Pengelola Hutan Desa
  8. Pengelola Hutan Adat

Kategori Apresiasi meliputi :

  1. Manggala Agni
  2. Masyarakat Peduli Api
  3. Polisi Kehutanan
  4. Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Pada hari Selasa tanggal 16 Agustus 2023 telah diselenggarakan temu karya yang bertempat di Gedung Manggala Wanabakti. Lomba dan apresiasi Wana Lestari diselenggarakan setiap tahun yang diselaraskan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 78.

(Suasana Foto Bersama Saat Apresiasi Lomba Wana Lestari)

CDK Wilayah Malang meneruskan Tradisi Lomba Wana Lestari dalam meraih terbaik I kategori PKSM yaitu Ibu Nur Tajiaturrohmah, melaui inovasinya pengembangan empon-empon dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Melalui pengembangan empon-empon PKSM mengajak kepada Masyarakat khususnya petani anggota KTH binaan untuk memanfaatkan lahan hutan rakyat dengan tanaman jenis empon-empon dan melakukan pengolahan agar nilai jual produk lebih tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga KTH.

Mulai tahun 2017 aktif melakukan penyuluhan tentang pemanfaatan tanaman empon-empon selain punya nilai dari aspek kesehatan juga punya nilai ekonomi yang tinggi bila diolah dengan baik. Oleh karena itu PKSM mengajak Masyarakat untuk mulai menanam empon-empon dengan memanfaatkan lahan pekarangan maupun lahan di hutan rakyatnya. Dari situlah PKSM sering dijadikan sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan pengolahan produk empon-empon maupun produk herbal lain. Selain kepada kelompok binaan juga kepada ibu-ibu PKK di wilayah Kabupaten Blitar serta siswa maupun mahasiswa dari beberapa lembaga pendidikan yang ada di Jawa Timur. Dalam menunjang kegiatannya di bidang kehutanan PKSM aktif dalam kegiatan penghijauan lingkungan pada tahun 2018.

Pada Tahun 2023 Bersama dengan Direktur Akademi Yanmas Husada Madura (Dr.Teguh Setiawan Wibowo) menyusun 2 seri buku “Tanaman Berkhasiat Obat” yang diterbitkan oleh TS Publiser Surabaya. Diharapkan melelui buku ini bisa diakses secara lebih luas oleh masyarakat sebagai upaya mengkampanyekan budidaya tanaman berkhasiat obat. Hingga saat ini KTH Binaan dari PKSM yaitu berjumlah 9 KTH yang tersebar di wilayah Kabupaten Blitar. Dari dampak penyuluhan yang telah dilakukan PKSM memberikan dampak diantaranya terbentuknya sebanyak 6 KTH di wilayah Blitar yang sebagian mempunyai pengembangan produk olahan HHBK yang meliputi empon -empon, madu, bambu serta olahan jamur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *