Jamu Lereng Kawi, Untuk Hidup Lebih Sehat dan Alami

Jamu, apa kata yang pertama kali terlintas di benak teman-teman ketika mendengar kata itu? “Obat? Pahit? Sehat? Tradisional? Herbal? Rimpang? Empon-empon?”.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan jamu adalah obat yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan sebagainya. Ada juga yang mengatakan bahwa jamu adalah ramuan tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan  untuk tujuan mengobati penyakit ringan, mencegah datangnya penyakit, hingga menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh. Oke cerita singkat tentang jamunya cukup. Lalu, tahukah teman-teman hubungan antara jamu dengan kehutanan? Begini ceritanya.

Seperti yang kita ketahui bahwa jamu dibuat dari rimpang empon-empon. Dalam bidang kehutanan empon-empon termasuk dalam HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu), apabila empon-empon ditanam di bawah tegakan pohon (pola agroforestry). Sehingga, dapat dikatakan bahwa jamu merupakan salah satu hilirisasi produk HHBK jika ditinjau dari asal-usul bahan baku.

Seiring berkembangnya zaman, banyak inovasi jamu bermunculan demi memudahkan konsumen dari segi konsumsi hingga kemudahan membeli. Ialah Sriwati, seorang pelaku usaha kecil menengah di bidang pembuatan jamu instan di Lereng Kawi, tepatnya di Desa Balesari Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Sriwati membuat produk jamu instan berupa serbuk jahe, temulawak serta kunyit. Pengusaha yang telah memulai usahanya sejak 2014 ini memasarkan produk jamu instannya di sekitar Kabupaten Malang, masih focus pada pasar local Kecamatan Ngajum. Untuk jahe instan seberat 100gr dibanderol dengan harga Rp 9.000, sementara untuk kunyit dan temulawak instan seharga Rp 7.000. Tak hanya berupa jamu instan, Sriwati juga menjual produk jamu siap minum dalam kemasan botol plastic berukuran 125ml dengan harga Rp 32.000 per box.

Sriwati, warga Desa Balesari yang menggeluti usaha pembuatan jamu (temulawak, jahe dan kunyit) instan

Secara umum, pembuatan jamu instan bubuk dilakukan dengan mengahaluskan (dalam blender) empon-empon dan gula dengan perbandingan 1 : 1 bersama air 500 ml, kemudian diperas dan disaring. Setelah itu dimasak dalam panic stainless hingga berubah menjadi kristal/gumpalan bubuk.

Minuman jahe instan yang berguna untuk meningkatkan daya tahan

Dari segi perizinan, brand jamu Lereng Kawi milik Sriwati telah memiliki perizinan berusahan dasar dalam bentuk NIB (Nomor Induk Berusaha). Sementara itu untuk perizinan SPP-IRT, izin halal hingga izin BPOM masih dalam proses pengajuan dan pendampingan oleh stakeholder terkait. Mengingat ketersediaan bahan baku yang masih cukup melimpah, bukan tidak mungkin olahan empon-empon menjadi jamu instan ini dapat menjadi peluang usaha kecil bagi para pelaku industry kreatif/rumah tangga.

Jadi? Tunggu apa lagi? Mari meramu jamu, demi kesehatan dan daya tahan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *