Sepuluh November diperingati sebagai Hari Pahlawan yang Alhamdulillah tahun ini juga menjadi titik awal diskusi terkait lingkungan hidup di Ruang Rapat Rektorat Universitas Raden Rahmat (UNIRA) Malang. Rektor Unira memfasilitasi FGD yg diinisiasi oleh PC ISNU Kabupaten Malang sebagai bentuk implementasi pilar teknologi hijau, bagian Prakarsa Khayra Ummah. Lingkungan hidup merupakan sesuatu yang layak dibicarakan secara terus-menerus untuk kemaslahatan ummah, mengingat kejadian bencara alam yang sering terjadi baik banjir maupun tanah longsor. Oleh sebab itu diharapkan dari diskusi terbatas ini menjadi salah satu upaya penyelamatan alam sekitar.
ISNU merupakan anak ragiI NU yang mewadahi sarjana. Kegiatan ISNU di bidang lingkungan hidup berupa pembuatan sumur resapan sebagai upaya penyelamatan sumber daya air di 4 kecamatan yaitu Kromengan, Wagir, Sumberpucung dan Kalipare. Ketua PC ISNU Kabupaten Malang berpendapat FGD ini merupakan jihad yang mulia dan merupakan langkah konkret yang nantinya dapat membuahkan rekomendasi kegiatan pelestarian lingkungan hidup pada masing-masing lembaga/instansi sesuai kewenangannya.

Sapto Yuwono, S.Hut., M.M. selaku kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Malang mengatakan bahwa pengelolaan hutan saat ini tidak terlepas dari faktor ekologi, ekonomi dan sosial, sehingga membutuhkan partisipasi para pihak dalam implementasinya. Terkait kasus banjir bandang yang terjadi di Kota Batu kemarin, memang beberapa kondisi aktual di lapangan yang disampaikan dari berbagai sumber seperti curah hujan ekstrim, deforestasi, penyempitan badan sungai, menjadi kambing hitam bencana tersebut. Namun hal itu tidak akan kunjung habis jika hanya menjadi bahan pembicaraan saja. Oleh karena itu aksi nyata pelestarian lingkungan perlu disemarakkan dan dijadikan kegemaran bagi setiap insan. Dulu kehutanan memiliki program OMOT (One Man One Tree), sekarang menjadi satu orang menanam 25 pohon (minimal) seumur hidup. Aksi penanaman bisa sangat efektif melalui peran para pihak seperti mahasiswa melalui ajakan rektor atau santri melalui himbauan kyai. Kegiatan diskusi ini selain dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Malang, juga dihadiri beberapa pihak yaitu :
Ketua PC ISNU Kabupaten Malang
Rektor Unira Malang
Rektor STAI NU Malang
Rektor STIT Ibnu Sina
CDK Wilayah Malang
Dinas PU SDA Kabupaten Malang
Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Malang
Tirta Kanjuruhan
PC LPBI NU Kabupaten Malang
Dinas Pertanian Kabupaten Malang
Dinas PU SDA Kabupaten Malang memanfaatkan sumberdaya air (SDA) sebagian besar untuk irigasi. Kegiatan perlindungan SDA lebih diarahkan pada kesinambungan SDA untuk irigasi.
Perum Jasa Tirta (PJT) yang mengemban tugas pengelolaan air, salah satu kegiatannya telah melakukan konservasi berupa pembuatan arboretum di daerah Sumber Brantas dan kerjasama rehabilitasi lahan berupa penanaman serta pembuatan bangunan KTA dengan berbagai pihak khususnya di kawasan hulu DAS Brantas. Sebagai gambaran aktual, sedimen rata-rata per tahun yang masuk ke waduk (Sengguruh & Sutami) sebanyak 1 juta m3, sedangkan kemampuan rata-rata tahunan penanganan sedimen oleh PJT sebesar 500.000 m3. Kondisi tersebut menuntut penanganan rehabilitasi lahan di wilayah hulu dilaksanakan secara efektif agar waduk dapat beroperasi secara optimal.
Begitu juga dengan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang yang sangat berkomitmen dengan upaya pelestarian melalui berbagai kegiatan seperti:
1. Pembinaan budidaya tanaman pertanian di bawah tegakan
2. Pengolahan sampah
3. Aksi bersih (clean up)
4. Pembinaan siswa sekolah peduli lingkungan, dll.
Akhirul Kalam, semoga diskusi awal ini menjadi aksi nyata baik bagi masing-masing pihak maupun aksi kolaboratif antar pihak sebagai wujud amaliyah mencapai khayra ummah.

10 November 2021
CDK Wilayah Malang
1 Comment