SEHAT BERSAMA SI MBOK

Oleh :

Agung Kuncoro Adi, SP

PK. Ahli Muda

CDK Wilayah Malang

Indonesia dikenal dengan kekayaan rempah yang berlimpah. Tak heran masakan nusantara juga kaya cita rasa karena menggunakan bumbu dan rempah yang beragam. Namun rempah-rempah tidak hanya dapat digunakan sebagai bumbu masak. Rempah juga menyimpan segudang khasiat bagi kesehatan. Bahkan dulu para orang tua kita selalu menanam rempah-rempah di pekarangan rumahnya. Selain untuk bumbu masakan juga digunakan untuk mengobati anggota keluarganya yang mengalami sakit ringan, antara lain : masuk angin, diare, perut kembung, anak kurang nafsu makan dan sebagainya. Pada zaman dahulu tanaman rempah-rempah yang ditanam di pekarangan rumah ini dikenal

Banyak sekali jenis rempah yang tumbuh di Indonesia antara lain pala, Jahe, Kunyit, temulawak, wijen, cengkeh, biji adas, kapulaga, kayu secang, kemiri, kencur, ketumbar, kluwek, lengkuas, bunga lawang, lada, vanili, asam jawa, jinten dan masih banyak lagi. Itulah sebabnya pada zaman dahulu Bangsa Eropa berebut untuk menguasai Indonesia karena tertarik dan ingin menguasai hasil rempah yang melimpah dari negeri kita tercinta ini. Selayaknyalah kita pertimbangkan untuk hidup sehat dengan mengonsumsi berbagai rempah tersebut. Tentunya juga dengan mempertimbangkan kondisi badan, jenis rempah apa yang akan kita konsumsi sesuai keluhan yang ada di tubuh kita atau sekedar sebagai minuman kesehatan atau sebagai obat.

Akan tetapi, kita sering merasa ribet bila harus mengambil di ladang dan mengolahnya sendiri untuk menjadi minuman siap saji. Oleh sebab itu, terkadang kita malas dan pada akhirnya kita mengkonsumsi obat-obatan kimia yang kita tahu mempunyai efek yang kurang baik bagi tubuh atau berbahaya bila kita konsumsi jangka panjang.

KTH Mandiri yang beralamat di Desa  Pandanrejo Kecamatan Pagak Kabupaten Malang yang merupakan KTH binaan CDK Wilayah Malang yang beberapa tahun terakhir ini lebih intensif untuk mengembangkan tanaman rempah-rempah ini sebagai tanaman bawah tegakan hutan rakyat. CDK Wilayah Malang selalu menekankan untuk memanfaatkan lahan di bawah tegakan hutan rakyat untuk ditanami tanaman rempah-rempah yang toleran terhadap kekurangan cahaya matahari, seperti kunyit, kapulaga, kunci, temulawak, jahe dan  cabe jamu. Dengan optimalisasi lahan bawah tegakan hutan rakyat, selain sebagai fungsi konservasi juga dapat meningkatkan fungsi ekonomi bagi masyarakat. Karena sambil menunggu hasil dari tanaman hutan rakyat yang baru dapat dipanen 5 sampai 6 tahun, petani mendapatkan hasil dari tanaman bawah tegakan tersebut atau yang dikenal dengan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu)

Untuk menampung hasil panen rempah-rempah dari anggota, KTH Mandiri membuat berbagai macam olahan rempah-rempah tersebut menjadi olahan produk instan. Macam-macam produksi KTH Mandiri sebagai berikut :

Produk KTH Mandiri

Semua produk sudah dikemas dengan kemasan yang bagus dan aman dengan merek dagang “Si Mbok”. Produk berupa bubuk instan sehingga sudah anti ribet lagi. Cara penyajiannya yakni ambil 1 sendok bubuk instan, masukkan ke dalam gelas dan seduh dengan air hangat/panas, selanjutnya tinggal diminum. Tiap kemasan berukuran dengan berat 200 gram. Harga tiap kemasan/bungkus antara Rp. 15.000,00 sampai dengan Rp. 35.000,00 sesuai jenisnya.

Bersama Ketua KTH Mandiri di lokasi tanaman rempah-rempah

Bahan baku pembuatan olahan rempah-rempah, KTH Mandiri memanfaatkan tanaman dari anggota KTH yang banyak ditanam di pekarangan rumah, kebun maupun di bawah Tegakan Hutan Rakyat. Terkecuali untuk kayu manis karena di Desa Pandanrejo Kecamatan Pagak tidak ada, maka membeli di pasar. Demikian juga ketika produk dari anggota sudah tidak ada karena di luar musim panen  sedangkan produksi masih harus tetap jalan, maka bahan juga membeli di pasar.

Pembinaan bersama Kasi RLPM CDK Wilayah Malang, Penyuluh Kehutanan, KTH
dan Kepala Desa Pandanrejo

Meskipun usaha pembuatan olahan rempah-rempah instan ini hanya dilakukan sebagai usaha sampingan, namun dari hari ke hari menunjukkan perkembangan yang bagus bahkan pada saat pandemi covid 19 melanda, KTH Mandiri sampai kewalahan memenuhi pesanan pelanggan. Demi kelangsungan dan pengembangan produksi, CDK Wilayah Malang terus melakukan pembinaan kepada KTH Mandiri.  Pembinaan dilakukan baik dalam ketersediaan bahan baku dengan gerakan penanaman tanaman rempah dibawah tegakan hutan rakyat maupun di pekarangan rumah warga dan melakukan pendampingan dalam produksi olahan rempahnya, agar selalu menjaga kebersihan dan kualitas produk. Langkah pembinaan lain yang dilakukan oleh CDK Wilayah Malang adalah pendampingan legalitas usaha dalam mendapatkan PIRT, meskipun pernah gagal karena peralatan yang digunakan belum memenuhi standar,  langkah selanjutnya yaitu mengajukan fasilitasi ke dinas Kehutanan provinsi untuk fasilitasi PIRT sampai sertifikat halal.  Pemasaran selama ini tidak ada masalah karena sudah punya pelanggan baik secara online maupun offline. Pemasaran online melalui media sosial seperti WA, Facebook dan Instagram.

Peninjauan lokasi calon pengembangan tanaman MPTS dan Rempah-rempah

Potensi tanaman rempah-rempah KTH Mandiri

1.  Kunyit

Luas Lahan : 20 Ha

Produksi      : 2 Ton/Ha/Thn

2.  Jahe

Luas Lahan : 25 Ha

Produksi      : 2 Ton /Ha/Thn

3.  Temulawak

Luas Lahan : 5 Ha

Produksi      : 3 Ton/Ha/Thn

4.  Kapulogo

Luas Lahan : 25 Ha

Produksi      : 1,2 Ton/Ha/Thn

Pengolahan KTH Mandiri masih secara manual yaitu bahan diparut dan diperas masih menggunakan tangan manusia dan belum menggunakan mesin. Akan tetapi, meskipun masih menggunakan tenaga manual faktor higienis sangat diperhatikan dan dijaga  karena produk olahan untuk kesehatan.

Produk Siap dipasarkan

Produksi setiap bulannya rata-rata adalah 900 bungkus/kemasan dari berbagai macam jenis tadi dengan harga per bungkus kisaran antara Rp. 15.000,00 sampai dengan Rp. 35.000,00/bungkus.

Ayo…. Bestie, tunggu apa lagi…. Mari kita sehat bersama “Si Mbok” dengan rutin minum minuman sehat resep Si Mbok. Jangan tunggu sakit…, pencegahan adalah yang terbaik.                                                                                                                 

Contact person Ketua KTH Mandiri a.n. Nunik Yuliani nomor HP. 085 334 022 148.

Salam Lestari…. dan Salam Sehat ….

2 Comments

  • Ummu Dhifa

    03/06/2022 @ 17:10

    Masya Allah..
    Sukses terus KTH MANDIRI bersama CDK Wilayah Malang..
    Salam lestari..Salam Sehat…

  • Agung

    03/06/2022 @ 18:10

    Terimakasih Ummu Dhifa Do’a dan supportnya….
    Monggo dilarisi produk KTH Mandiri biar makin maju…
    Salam sehat juga, dan salam lestari…

Tinggalkan Balasan ke Agung Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *