Pengembangan Tanaman Jahe Di Wilayah Binaan KTH Tunas Rimba Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar

Jahe termasuk tanaman rempah-rempah / herbal yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Terutama untuk campuran bahan makanan dan minuman hangat yang memiliki kandungan gizi yang sangat baik. Selain digunakan untuk bahan makanan dan minuman jahe juga berfungsi sebagai bahan baku obat-obatan, jamu tradisional, hingga berperan sebagai antioksida didalam tubuh dan juga dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

Di masa pandemi wabah covid-19 seperti saat ini jahe sangat di butuhkan dan dicari oleh sebagian besar masyarakat, karena baik untuk menambah dan juga menjaga imunitas / kekebalan tubuh.

Penyuluh Kehutanan bersama Pengurus KTH Tunas Rimba

KTH Tunas Rimba yang berdomisili di Dusun Wates Desa Wates Kecamatan Wates Kabupaten Blitar, mereka adalah salah satu KTH yang telah berhasil membina anggotanya untuk mengembangkan usaha taninya berupa budidaya tanaman jahe. Inisiator dari program budidaya jahe ini adalah Suwarno, seorang Sekretaris KTH Tunas Rimba sekaligus Sekretaris Desa Wates.

Pada kegiatan diskusi dengan pengurus KTH Tunas Rimba beliau menuturkan, sebetulnya kegiatan bercocok tanam jahe sudah lama dilakukan oleh anggota KTH maupun masyarakat sekitar Dusun Wates yaitu sejak tahun 2015. Ada beberapa varian / jenis jahe yang di budidayakan antara lain, jahe merah, jahe putih besar (jahe gajah) dan jahe putih kecil (jahe emprit). Dari 3 jenis jahe tersebut yang paling banyak dibudidayakan dan termasuk diminati oleh anggota / petani adalah jahe putih kecil (jahe emprit), karena mudah pemeliharaannya dan juga paling cepat laku dijualdi pasaran.

Tanaman jahe yang dikembangkan KTH Tunas Rimba
Tanaman jahe yang dikembangkan KTH Tunas Rimba

Ada 2 pola tanam yang dilakukan di wilayah binaan KTH Tunas Rimba yaitu pola tanam Pemanfaatan Lahan Di Bawah Tegakan (PLBT) dan juga pola tanam penanaman di pekarangan. Untuk saat ini yang paling dominan budidaya jahe di pekarangan, karena tegakan / pohon sudah banyak yang dipanen. Di bulan ini tanaman jahe sudah masuk fase panen  (menjelang masa panen) masyarakat sekitar menyebut masa ripah(daun jahe berwarna kuning, mengering dan akhirnya batang tumbang).

Pada umumnya jahe memilikimasa panen sekitar 8 sampai 12 bulan, tergantung dari keperluan kegunaan jahe tersebut. Misalnya jika jahe dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti bumbu masak, maka jahe dapat dipanen pada umur sekitar 8 bulan. Sementara untuk pembibitan bisa di panen pada bulan ke 10 atau lebih dan untuk keperluan asinan pada umumnya dipanen kisaran 3 sampai dengan 4 bulan.

 Perbanyakan benih dilakukan dengan cara memilih umbi (benih) yang besar, lalu benih dimasukkan ke dalam karung dalam keadaan basah selama 1-2 minggu dengan tujuan mempercepat munculnya tunas.Selanjutnya untuk yang sudah bertunas dipotong sesuai kebutuhan benih. Untuk perawatan tanaman dilakukan 2x pemupukan yaitu pada awal tanam dan pertengahan tanam. Pupuk yang dipakai adalah jenis pupuk organik (kandang) dan tidak memakai pupuk buatan (anorganik). Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan pada waktu ada serangan cacar daun / jamur pada tanaman dengan menggunakan obat jenis fungisida.

Jahe hasil panen petani

Cara panen yang baik dan benar adalah dengan menggali tanah secara hati-hati, dengan menggunakan alat garpu / cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah dan kotoran lainnya yang menempel pada rimpang dibersihkan dan bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan / tempat lainnya kurang lebih selama 1 minggu. Tempat penyimpanan jahe harus terbuka, tidak lembab dan penumpukannya jangan sampai terlalu tinggi / agak disebar. Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan.

Hasil diskusi bersama pengurus KTH Tunas Rimba, setiap waktu panen baik dari anggota KTH Tunas Rimba maupun masyarakat sekitar setiap tahunnya tidak kurang dari 2,5 ton jahe.

Penulis

Hadi Sugito, S.P.

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *