Pengembangan dan Pemanfaatan Embung Desa Sebagai Destinasi Wisata Alam

Embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, hingga sumber pengairan. Embung menampung air hujan di musim hujan lalu digunakan petani untuk mengaliri lahan di musim kemarau.

Salah satu embung yang saat ini berpotensi sebagai wisata alam di Kabupaten Blitar adalah Embung Selo Putih yang beralamat di Dusun Paldoyong RT.05 RW.02 Desa Sambigede Kecamatan Binangun. Embung ini berada di sisi barat tanah kas desa atau lahan pertanian dengan luas 1, 50 ha dari total luas area lahan 12,00 ha. Jaraknya kurang lebih sekitar 300 m  dari pemukiman yang dapat diakses dengan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Tidak seperti embung yang lain, Embung Selo Putih ini terbentuk secara alami dengan kronologi munculnya Saluran Pembuangan Air (SPA) yang mengalir ke arah tanah yang terdapat beberapa cekungan kecil. Seiring berjalannya waktu SPA tadi mulai terkikis hingga akhirnya semakin membesar dan memenuhi area tanah yang cekung. Tanah yang cekung  lama kelamaan juga terdampak erosi, yang akhirnya kumpulan air dari saluran pembuangan tadi semakin membesar dan membentuk embung. Embung Selo Putih terbentuk dengan luas kurang lebih sekitar 1,50 ha pada tahun 2018 dan sampai saat ini air  embung tersebut tidak pernah surut sekalipun musim kemarau. Dinamakan Embung Selo Putih karena pada daerah sekitar embung banyak terdapat batu berwarna putih.

Kegiatan penanaman di kawasan embung oleh Perangkat Desa Sambigede
Kegiatan penanaman di kawasan embung oleh Kepala Desa Sambigede dan Camat Binangun

Salah satu rencana pengembangan dari Pemerintah Desa Sambigede adalah menjadikan Embung Selo Putih sebagai objek agrowisata yang ramah lingkungan dan memiliki ciri khas tersendiri.  Cara yang telah dilakukan adalah dengan menanami tepi Embung seluas kurang lebih 2,00 ha dengan tanaman buah-buahan (MPTS). Selain sebagai daya tarik agrowisata, penanaman di tepi embung juga berfungsi untuk penghijauan lingkungan, mempertahankan volume air embung dan juga untuk memperkuat ikatan partikel tanah agar tidak terjadi longsor, serta mencegah bencana banjir. Progress penanaman yang telah dilakukan baru mencapai 25% dari bantuan dana desa. Tanaman yang sudah  ditanam meliputi mangga, alpukat, jambu kristal, kelengkeng, jeruk dan pulai. Besar harapan dari Pemerintah Desa dan semua Lembaga Desa Sambigede untuk segera menyelesaikan rencana objek  agrowisata ini.

Selain tanaman, wisata alam Embung Selo Putih juga merencanakan pengembangan di bidang perikanan dengan memanfaatkan luas lahan sekitar 1,50 ha sebagai tempat budidaya ikan. Tak hanya itu, juga akan disediakan fasilitas pemancingan yang sampai saat ini sudah dilakukan penyebaran benih sebanyak 10.000 bibit ikan tawes, tombro dan sengkareng yang didapatkan dari bantuan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Blitar.

Gazebo dan spot foto Embung Selo Putih
Gazebo dan spot foto Embung Selo Putih

Untuk menunjang dan menjadikan Embung Selo Putih sebagai tempat wisata alam, salah satu faktor pentingnya adalah tersedianya sarana dan fasilitas bangunan. Sarana yang sudah ada di wisata Embung Selo Putih antara lain, gazebo sebagai tempat istirahat sekaligus untuk menikmati pemandangan alam dan Embung. Ada juga tempat duduk dengan lantai dari paving dan yang tidak kalah penting adalah spot foto yang dibangun dengan struktur bambu yang menarik. Spot foto ini memungkinkan kita untuk mengambil foto yang indah dengan nuansa embung dan alam. Beberapa fasilitas dan sarana yang disebutkan di atas didukung  penuh oleh Universitas Merdeka (Unmer Malang) dengan total bantuan senilai Rp. 35.000.000 pada tahun 2021. Ke depan, akan dibangun fasilitas pemancingan, kolam renang, tempat bermain dan olahraga, fasilitas warga untuk berjualan, akses jalan keliling tepi embung dan akses jalan ke area wisata yang lebih baik. Selain sarana wisata, pada tahun 2018 di Embung Selo Putih sudah dibangun dam untuk aliran irigasi dari Embung ke lahan pertanian masyarakat.

Pengembangan dan pemanfaatan embung desa sebagai sarana wisata alam adalah hal baru yang akan meningkatkan kemajuan desa bahkan daerah apabila didukung oleh semua pihak. Karena selain memiliki fungsi wisata, embung juga banyak memiliki fungsi yang banyak menguntungkan masyarakat.

Penulis : Hadi Sugito, S.P

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *