Ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha – usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Jenis-jenis ekowisata yang dimaksud meliputi ekowisata bahari, hutan, pegunungan dan karst. (Perda Nomor 10 Tahun 2013). Di Kabupaten Malang terutama bagian pesisir selatan, memiliki potensi ekowisata bahari (pantai) yang cukup banyak. Di Kecamatan Sumbermanjing Wetan saja setidaknya terdapat 14 pantai, beberapa yang cukup banyak dikenal adalah Pantai Teluk Asmara, Pantai Sendang Biru, Pantai Watu Leter, Pantai Goa Cina, Pantai Tambak Asri dan Pantai Tiga Warna.
Senin (14/06/202) CDK Wilayah Malang mengadakan kegiatan pembinaan perhutanan sosial di kawasan ekowisata Pantai Tanjung Penyu. Kegiatan ini diikuti oleh anggota KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) 3 dan 5 yang berada di bawah naungan KTH Harapan Pertiwi. Kegiatan yang dihadiri oleh 20 orang peserta ini dilaksanakan sebagai tahap persiapan sebelum KUPS menerima bantuan sarana dan prasarana ekonomi produktif untuk mengembangkan ekowisatanya. Adapun narasumber yang memberikan materi tentang pengembangan ekowisata adalah Saiful Anwar, selaku Kepala Seksi Destinasi Wisata Alam dan Buatan, Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang
Bentuk sarpras ekonomi produktif yang nantinya akan diberikan untuk pengembangan ekowisata Pantai Tanjung Penyu adalah gazebo, toilet, mushola dan spot selfie. Pendampingan kelompok dalam melakukan pengembangan ekosiwata dirasa sangat diperlukan. Pendampingan kelompok harus bersifat kolaboratif dan lintas sektor, tidak hanya dari sektor kehutanan dan pariwisata. Bahkan pengembangan ekowisata ini mungkin akan melibatkan teknisi dari bidang sipil dan design untuk menyusun rancangan tempat (site plan). Site plan inilah yang nantinya akan menjadi dasar dalam pembangunan Pantai Tanjung Penyu.
Rencana pembangunan ekowisata pantai secara berkelanjutan dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek aksesibilitas, amenitas dan atraksi. Dalam akses aksesibilitas harus dipastikan bahwa tempat wisata memiliki jaringan jalan, moda transportasi, rambu penunjuk serta jalur evakuasi tsunami yang memadai. Dari segi amenitas, beberapa fasilitas yang dapat dikembangkan adalah keberadaan ruang terbuka hijau, rest area, kios, homestay, lahan parkir, rumah makan, Tourism Information Centre (TIC) dan souvenir shop. Meskipun bertema ekowisata pantai, namun dalam pengembangannya dapat diselipkan bentuk wisata / atraksi lain sebagai penunjang. Wisata lain yang dapat dikembangkan antara lain pertunjukan tradisional seni dan budaya serta pengembangan wisata kuliner khas pesisir.
Melalui pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh CDK Wilayah Malang, diharapkan pengembangan ekowisata Pantai Tanjung Penyu dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi pengelola dan masyarakat sekitar pantai.