Mengenal Lebih Dekat Kelompok Pecinta Alam Gunung Nyamil Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar

Sepuluh tahun yang lalu jalan masuk sebelah utara menuju Desa Ngeni dan Desa Ngadipuro Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar merupakan hutan jati yang rimbun, hijau dan sejuk. Kanan kiri jalan terdapat pohon jati yang menjulang tinggi yang menciptakan kenyamanan saat melewatinya dan bisa dijadikan tempat berteduh saat turun hujan. Waktu itu masih terdengar suara berbagai burung, hewan liar yang kadang melintas dijalan, suara jangkrik dan garengpung (tonggeret) yang bersautan pada malam harinya.

Saat itu di Kecamatan Wonotirto tahun 2010 : Hutan Negara tercatat seluas 5.725 Ha, Perkebunan seluas 4.858 Ha dan Hutan Rakyat seluas 436 Ha. (Blitar dlm angka 2011).

Setelah itu 2 atau 3 tahun kemudian ekploitasi hutan yang berlebihan oleh warga masyarakat sangat sulit dikendalikan, dengan dalih kebutuhan ekonomi warga. Jadilah seperti sekarang, sepanjang mata memandang di kanan kiri jalan hanya tampak tanaman tebu yang luasnya bisa ribuan dan sudah jadi milik para pengusaha tebu. Begitu juga hutan yang berada di sebelah selatan kedua desa tersebut sampai ke Pantai Laut  Selatan yang diawali sejak reformasi Tahun 1998 semuanya tanaman tebu, yang tentunya tanaman ini tidak akan melestarikan lingkungan tetapi sebaliknya akan lebih cepat kerusakannya.

Sebuah artikel yang diterbitkan olehjurnal BioScience disebutkan Lima tahun terpanas dalam catatan sejarah terjadi sejak 2015, dan 2020 adalah tahun terpanas kedua dalam sejarah. Dalam hal ini kecamatan Wonotirto juga ikut menciptakan pemanasan global tersebut, itu karena hilangnya hutan dan perkebunan menjadi tanaman tebu seluas 10 ribu Ha

Berangkat dari fenomena itu para pemuda dan pemudi pecinta alam sebanyak 15 orang yangberada di Desa Ngeni dan Ngadipuro bertekad secara sadar untuk menanam pohon di lokasi yang rawan dan strategis.

Penanaman di lahan hutan Gunung Nyamil, Desa Ngeni tahun 2018

Para anggota yang aktif adalah :

NoNamaAlamat
1Antok SuprayitnoDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
2TrionoDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
3SupriadiDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
4Nur AiniDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
5MunawarDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
6DidikDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
7BagusDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
8BadrusDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
9AgisDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
10Sri AminDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
11RusmanDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
12DwiDs.Ngadipuro,Kec.Wonotirto
13HitmaDs.Ngeni, Kec.Wonotirto
14SutrisDs.Ngadipuro, Kec Wonotirrto
15AndikDs.Ngeni, Kec.Wonotirto

Kelompok Pecinta Alam yang selanjutnya disingkat KPA adalah sekelompok orang/anggota masyarakat yang mempunyai minat , hobi atau prestasi dibidang perlindungan terhadap proses ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan pengawetan keanekaragaman sumber daya alam dan pelestarian pemanfaatan bagi terjaminnya jenis sumber daya alam dan ekosistem. KPA Gunung Nyamil sudah bergerak aktif memperlihatkan rasa cintanya terhadap lingkungan.

KPA Gunung Nyamil ketika melaksanakan penanaman di Lingkungan Balai Dukuh Nyamil

Ciri-ciri pecinta alam sejati yang memiliki kode etik :

1.Tidak mengambil apapun kecuali gambar/foto.

2.Tidak meninggalkan apapun kecuali jejak kaki.

3.Tidak membunuh apapun kecuali waktu

Tujuan :

Sepenuhnya menikmati karunia Allah SWT, tidak meniggalkan sesuatu yang buruk bagi lingkungan, semuanya dilakukan sebagai wujud menjaga kelestarian serta keseimbangan ekosistem alam.(Akasaka)

Pedoman yang digunakan para pecinta alam berasal dari Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, pedoman ini menjadi dasar para pecinta alam dalam melaksanakan kegiatannya.

Pedoman yang tercantum pada kode etik pecinta alam nomor kedua disebutkan : “Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya”. Kode etik Pecinta Alam se Indonesia tersebut pertama kali disahkan di Ujung Pandang (Makassar)  dalam sebuah kegiatan  bernama Gladian Nasional Pecinta Alam IV. Ikrar akbar ini dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari tahun 1974.(Wikipedia)

Wilayah Desa Ngeni dan  Ngadipuro terletak bersebelahan, potensi wilayah di desa Ngeni terdapat gunung Nyamil dan Desa Ngadipuro yang mempunyai 7 pantai. Kepala Desa Ngeni dan Desa Ngadipuro  saling mendukung dalam pelestarian lingkungan dan sumber daya alam dengan melakukan beberapa kegiatan. Dengan gerakan penanaman pohon dan bersih-bersih pantai yang sudah dilaksanakan secara rutin selalu melibatkan para pemuda KPA Gunung Nyamil 

Kegiatan Tahun 2018 s/d 2021 yang sudah dilaksanakan yaitu :

Pantai di Desa Ngadipuro yang menjadi agenda kegiatan bersih-bersih pantai KPA Gunung Nyamil adalah sebagai berikut :

NoObyek WisataAlamatKeterangan
1Pantai PudakDsn.Banyuurip, Ds.NgadipuroPantai yang masih alami
2Pantai JebringDsn,Banyuurip, Ds.NgadipuroPantai yg unik karena memiliki pasir hitam
3Pantai KebenDsn,Banyuurip, Ds.NgadipuroPantai terindah di Ds.Ngadipuro namun medan menuju kesana sangat sulit karena masih alami
4Pantai Dung DowoDsn,Banyuurip, Ds.NgadipuroMemliki dua pantai yg dipisahkan oleh tebing kedua pantai dihubungkan oleh karang yg tersusun alami
5Pantai BakungDsn,Banyuurip, Ds.NgadipuroPantainya banyak batu karang alami
6Pantai Selok KancilDs.NgadipuroPantai tdk terlalu luas aktifitas dr pantai Serang terlihat dr pantai ini
7Pantai BenelanDs.NgadipuroMiirp pantai selok kancil ciri khasnya batu karang yg berbentuk unik

Rencana  dalam tahun 2022 :

  1. Mengurus perizinan untuk ikut berpartisipasi mengelola tanah kas desa di sekitar balai pertemuan Dusun Nyamil
  2. Bersih- bersih pantai di pantai Desa.Ngapdipuro, Kecamatan Wonotirto
  3. Penanaman MPTS dan tanaman tepi jalan
  4. Pembangunan persemaian secara swadaya
  5. Mendapat pendampingan dari dinas terkait.
Pohon Ketapang di lapangan Desa Ngeni, hasil penanaman tahun 2018
Penanaman di Pantai Jebring Tahun 2019
Balai Dukuh Nyamil, Sidomulyo, Desa Ngeni penanaman tahun 2020
Tanaman Tabepuya di tepi jalan gapura masuk Desa Ngeni penanaman tahun 2021

Penulis

Eny Darmayanti S.P.

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

1 Comment

  • tiwik hartyaningsih

    25/08/2021 @ 19:24

    semangat terus salut para Pecinta Alam, ….yang terus menghijaukan bumi ini

Tinggalkan Balasan ke tiwik hartyaningsih Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *