Mbah Wondo, Pegiat Lingkungan yang Membuat Pantai di Blitar Hijau Kembali

Rusaknya Pantai Blitar Selatan

Suwondo (67) atau yang lebih akrab disapa Mbah Wondo adalah pegiat lingkungan di kawasan pantai  Blitar Selatan. Sebagai penduduk yang tinggal tak jauh dari pantai, Mbah Wondo merasakan betul perubahan tutupan vegetasi di kawasan pantai yang ia tinggali. Dulu, ketika ia masih anak-anak, kawasan pantai banyak ditumbuhi pohon wadang, bendo, apak, baros, keben, bambu petung, cepogo, loa, dondongan, jalin, monon dan iles-iles. Hewan yang hidup disitupun cukup beragam, yaitu celeng, kera, macan tutul dan beberapa macam burung.  

Namun sejak era reformasi tahun 1998, kondisi berubah drastis karena banyak pohon di lahan Perhutani ditebangi dan diganti dengan tanaman pangan seperti padi gogo, jagung dan ubi kayu.  Periode berikutnya, pada tahun 2010 mulai ada masyarakat yang menanam tebu. Sejak adanya pabrik gula di Blitar, perluasan tanaman tebu menjadi sangat pesat, hampir semua lahan ditanami tebu bahkan sampai ke bibir pantai.

Kerja Keras Mbah Wondo

Suwondo sejak kecil memiliki hobi menanam, tanaman apapun yang ditanamnya pasti tumbuh subur, ada yang mengatakan tangannya dingin.  Kegiatan penanaman di pantai diawali pada 2014 di Pantai Tambakrejo  dengan menanam kelapa dan cemara udang sebanyak 1800 batang. Bibitnya berasal dari Dinas Perikanan dan swadaya Mbah Wondo. Kegiatan penanaman yang diinisasi Mbah Wondo pada tahun tahun berikutnya dijabarkan sebagai berikut :

Pada 2015 s/d 2017 di Pantai Sumurgemuling dan Pasetran Gondomayit/Pasirputih dilakukan penanaman cemara udang, kelapa, saman dan nyamplung sebanyak 5400 batang yang berasal dari PT Jarwo Jawa Timur.

Pada 2018 s/d 2019 di Pantai Pundencilik, Bantengmati, Bantengtengah dan Seloktinggi sebanyak 1500 batang tanaman jambu air, matoa, kelapa dan nangka. Bibit tersebut berasal dari Bupati Blitar dan Kodim sedangkan cemara udang 800 batang adalah swadaya Mbah Wondo.

Pada 2020 di Pantai Bantengmati, Pasetran Gondomayit dan Sumurgemuling penanaman cemara udang, kelapa, alpukat, nangka dan kemiri sebanyak 4000 batang bibit dari Bupati Blitar. Sementara itu bibit yang diproduksi swadaya ditanam di Pantai Banteng Mati yaitu 700 batang cemara udang.

Pada 2021 di Pantai Bantengmati penanaman cemara udang, kenitu, kelapa, nangka, alpukat dan kemiri sebanyak 2000 batang bibit dari Kodim, Bea Cukai dan SAR. Sementara itu bibit yang swadaya yaitu cemara udang 800 batang. Penanaman di pantai yang sudah dilaksanakan Mbah Wondo dari 2014 s/d 2021 adalah sepanjang 10km. Mbah Wondo menargetkan akan melaksanakan penanaman hingga 19 km.

Bibit cemara udang dari swadaya Mbah Wondo adalah bibit yang ia produksi sendiri dengan mencangkok induk pohon di pantai yang sudah berumur 2 tahun atau lebih, tiap pohon rata-rata dicangkok 10 cabang. Bibit yang paling banyakditanam adalah cemara udang/cemara laut karena tanaman ini bisa menjadi pagar kawasan pesisir dari terpaan angin atau wind break.

Penghijauan bersama Kodim Blitar 0808

Kodim Blitar pada Minggu 26 September 2021 melakukan penghijauan di Pantai Bantengmati. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Kodim Blitar menanam pohon kelapa, alpukat, cempedak, kenitu dan nangka. Penanaman juga dilaksakan pada jalan masuk menuju pantai yang panjangnya sekitar 1km.

Penanaman dengan Kodim Blitar 26 September 2021

Prestasi

Upaya Mbah Wondo akhirnya berbuah manis, kawasan pantai di Desa Tambakrejo yang sebelumnya gundul, gersang dan panas kini hijau kembali. Pensiunan PNS di SDN Tambakrejo 3 ini secara tidak langsung ikut membangkitkan kesadaran masyarakat setempat untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan di kawasan pantai. Atas kepeduliannya tersebut, Mbah Wondo akhirnya menerima penghargaan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Kategori Perintis Lingkungan.

Penghargaan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Kategori Perintis Lingkungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Harapan

Kini, Pantai Pasirputih/Gondomayit telah dibuka sebagai tempat wisata, dengan suasana yang rindang dan sejuk banyak pengunjung datang untuk menghabiskan waktu libur disana. Adanya wisata pantai ini secara tidak langsung juga ikut membangun perekonomian sekitar karena menambah lapangan kerja baru melalui penyediaan tiket masuk, warung, tempat parkir dan toilet.

Tanaman cemara udang di Pantai Bantengmati

Pantai yang belum dibuka untuk wisata adalah Pantai Bantengmati, Pantai Pasirgede dan Pantai Bantengtengah yang letaknya jadi satu kawasan dan berada di sebelah timur pantai Pasirputih.

Pantai Bantengmati yang sudah ditanami pohon cemara udang 2 tahun yang lalu sekarang sudah tumbuh besar, hijau dan rimbun. Tak hanya itujalan sepanjang 1 km menuju pantai mulai diperbaiki sehingga mobil sudah bisa sampai ke pantai.

Tanaman umur 2 tahun yang tumbuh subur berkat perawatan Mbah Wondo

Ke depan, diharapkan wisata alam pantai di sepanjang Blitar Selatan  semakin berkembang. Seperti cita-cita Mbah Wondo “Membangun potensi daerah tanpa meninggalkan kearifan lokal”.

Penulis  : Eny Darmayanti, S.P 

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

1 Comment

  • Omamadu18

    22/12/2021 @ 17:01

    Menginspirasi buat yang masih muda dalam penyelamatan kawasan pesisir…semoga selalu diberi kesehatan dan terus memberikan tauladan…Mbah Wondo is the best…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *