Manfaat Sengon
Sengon merupakan salah satu jenis tanaman hutan yang cepat tumbuh dan banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan furnitur. Di Indonesia, permintaannya semakin meningkat seiring tingginya minat masyarakat terhadap produk berbahan dasar kayu. Sengon yang mempunyai nama latin Paraserianthes moluccana ialah jenis pohon yang dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman industri maupun hutan rakyat di Indonesia.
Di sejumlah daerah sengon memiliki nama lokal antara lain jeungjing (Sunda), sengon laut (Jawa), sika (Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae dan wahogon (Irian Jaya) (Soerianegara dan Lemmens, 1993; Hidayat, 2002). Secara alami, tanaman ini juga tumbuh di Indonesia seperti di Pulau Irian Jaya dan kepulauan sekitarnya, Papua Nugini, Selandia Baru, dan kepulauan di Solomon. Ternyata banyak sekali manfaat dari pohon sengon. Pohon sengon termasuk tanaman serba guna, mulai dari akar hingga buahnya mempunyai manfaat yang tidak sedikit. Berikut gambaran akan manfaat bagian-bagian dari pohon sengon :
Buah
Biji pohon sengon ini sangat bermanfaat digunakan untuk orang yang memiliki penyakit. Berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan asam urat.Proses pengunaannya dengan cara dijemur hingga pecah hingga mengeluarkan biji dari kulit kerasnya, dan benar-benar bersih. Melihat hal ini, biji sengon menjadi cara alternatif bagi para penderita penyakit tersebut untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya.
Daun
Daun Sengon, merupakan pakan ternak yang sangat baik dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Panjang daun ini dapat mencapai 40 cm, terdiri dari 8-15 amak tangkai daun di mana berisi 15-25 helai daun. Warna daun sengon yang hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.Sementara, jenis ternak yang menyukai daun sengon ini adalah, sapi, kerbau dan kambing.
Akar
Sistem akar sengon pun banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Kandungan itu menguntungkan bagi tumbuhan di sekitarnya, karena keberadaan dari nodul akar ini dapat membantu porositas tanah dan penyediaan unsur nitrogen di dalam tanah. Dengan itu, pohon ini dapat membuat tanah yang ada di sekitarnya menjadi sangat subur.Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus ke dalam tanah. Tetapi akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol ke permukaan tanah. Manfaat akar rambutnya ini berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah yang ada disekitar pohon sengon menjadi subur.
Batang
Kayu sengon ini pun dapat dibentuk menjadi papan dengan berbagai macam ukuran. Juga berfungsi menjadi bahan daku untuk peti mati, papan penyekat, pengecoran semen, industri korek api, pembuatan pensil, papan partikel, dan bahan baku industri pulp kertas.Ini merupakan kayu serba guna untuk konstruksi ringan, kerajinan tangan, kotak cerutu, veneer, kayu lapis, korek api, alat musik, pulp juga bisa menjadi pohon pelindung bagi tanaman hias, reboisasi dan penghijauan.
Sengon Primadona di Musim Penghujan
Musim hujan bagi sebagian petani dan warga yang memiliki lahan yang cukup luas, menjadi berkah tersendiri. Pasalnya hanya mengandalkan air hujan, membuat bibit-bibit tanaman menjadi semakin subur. Demikian pula pedagang bibit tanaman yang mendulang rupiah dari setiap penjualan bibit tanamannya. Utamanya sengon yang sekarang ini menjadi salah satu andalan masyarakat. Dilakukan penanaman di awal musim hujan antara bulan November dan Desember, karena tanaman masih memperoleh nutrisi dari sinar matahari yang cukup, Namun apabila menanam di saat intensitas musim penghujan sedang mencapai puncaknya, justru membuat bibit tidak berproses dengan baik. Begitu pula jika proses tanam dilakukan saat akhir musim penghujan antara bulan Maret hingga Mei, ditakutkan ketika terjadi kemarau panjang, tanaman tidak kuat dan akan mati. Hujan lebat akan membuat akar tanaman melembab, pohon tidak memiliki pondasi yang kuat dan akan mudah mati. Perkembangan tanaman akan lebih jika disiram langsung daripada terkena air hujan. Alasan terkuat memilih menanam bibit sengon di musim penghujan, karena masalah utamanya adalah pengairan yang kurang baik. Sehingga lebih mengandalkan curah hujan yang tinggi untuk membantu menyuburkan tanamannya.
Sengon Pilihan Utama Industri
Pohon sengon merupakan salah satu jenis pohon penghasil kayu di indonesia yang sangat popular saat ini. Penghasil kayu sengon terbanyaksalah satunya berada di daerah Malang Selatan. Jenis tanaman ini banyak dijumpai di wilayah Kecamatan Gedangan, Bantur dan sekitarnya. Produksi sengon banyak dijumpaidi Desa Sidodadi kecamatan Gedangan dan di sekitarnya. Adapun jenis dan yang paling banyak tumbuh di negeri kita adalah spesies Albizia chinensis dan Paraserianthes falcataria (sengon laut). Umumnya pohon sengon ditanam sebagai pohon peneduh, pelindung, tanaman hias, dan reboisasi. Saat ini keberadaan pohon sengon menjadi primadona karena kayu yang berasal dari pohon ini menjadi pilihan utama para industri pengolahan kayu. Kehadiran kayu dari pohon sengon menjadi alternatif menggantikan produk kayu alam yang saat ini semakin sulit didapatkan.
Pohon sengon merupakan tanaman asli Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Australia. Salah satu kelebihan pohon ini adalah pertumbuhannya yang sangat cepat, bahkan ada yang menyebutkan jika pohon sengon merupakan tanaman dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Bukan tanpa alasan karena tinggi pohon ini dapat mencapai 7 meter hanya dalam waktu satu tahun. Dalam masa pertumbuhannya, pohon sengon dapat mencapai tinggi40 meter, dengan diameter mencapai kurang lebih 100 cm. Tanaman dengan karakter akar tunggang ini memiliki bentuk daun yang tersusun majemuk dan menyirip ganda dengan panjang sekitar 23-30 cm.
Masa Depan Sengon
Setelah bertemu para petani yang mempunyai ladang sengon di daerah Malang selatan beberapa kali, petani banyak menyimpan harapan kedepan agarpasar sengon masih mempunyai nilai jual yang stabil. Karena petani masih terus menanam jenis tanaman sengon yangdinilai mudah dalam hal perawatannnya. Petani beranggapan bahwa menanam tanaman umur panjang adalah bagian dari investasi untuk masa depan . Masyarakat umumnya menanam pohon ketika mereka menikah atau anaknya lahir. Menurut mereka penanaman pohon itu lebih merupakan tabungan masa depan yang kelak ditebang bila memerlukan dana untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan besar, misalnya saat anaknya akan bersekolah ke jenjang lebih tinggi di luar kota.
Motivasi masyarakat untuk menanam pohon sengon dengan berorientasi pada usaha ekonomi atau bisnis sepertinya sudah menjadi prioritas dalam rencana masa depan di jangka panjang. Sering dengar ada fenomena yang menarik dimana pembagian bibit sengon yang diberikan oleh pemerintah, walaupun diterima oleh masyarakat namun tidak semuanya ditanam di lahan mereka. Mereka lebih memilih bibit yang dibeli di pasar, walaupun mahal tapi lebih unggul, baik jenis maupun kualitasnya. Dari situ bisa di asumsikan bahwa semangat masyarakat akan menaman sengon masihlah sangat tinggi. Dengan berjalannnya waktu, masyarakat petani bisa merasakan hasilnya. Permintaan pasar akan kayu sengon yang memberi harga cukup menarik menyebabkan meningkatnya animo masyarakat untuk menanam kembali pera petani timbul semangat lagi.
Legalitas Kayu
Berbicara tentang legalitas kayu, pemerintah mempunyai program yaitu SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Tujuannnya Untuk memastikan bahwa kayu atau produk kayu olahan yang diproduksi di Indonesia adalah berasal dari hutan yang dikelola secara lestari, termasuk yang berasal dari hutan milik rakyat dan HTR. Dengan rata-rata luasan yang kecil maka sulit bagi usaha kehutanan berbasis masyarakat seperti hutan rakyat untuk memenuhi kewajiban SVLK tersebut. Ke depan sistem ini akan semakin menjadi persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengelola hutan termasuk pengelola hutan berbasis masyarakat mengingat produk olahan kayunya dieskpor ke pasar luar negeri yang mensyaratkan sertifikasi seperti SVLK.
Penulis : Arik Adi Purnama, S.Hut.
Penyuluh Kehutanan Ahli Muda