Dermojayan Ijo Royo-Royo Berkat Bisnis Tanaman MPTS

Beliau adalah M. Nohan Marzuki dari Desa Dermojayan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar yang lahir 51 tahun silam, merupakan pekerja ulet, tangguh dan tak kenal menyerah. Sejak tahun 2004 beliau sudah berkutat di bidang kehutanan dengan membuat bibit tanaman kayu-kayuan dan tanaman MPTS (Multi Purpose Trees Species) bermitra dengan Ecotropic. Awal mula membuat bibit sebanyak 400.000 batang dengan jenis Jati, Mahoni, Durian, Alpukat, Sukun, Melinjo serta tanaman perkebunan lainnya cukup menantang buat beliau yang baru berusaha di pembibitan tanaman. Setiap tahun ribuan bibit tanaman dengan berbagai jenis dihasilkan melalui teknik perbanyakan vegetatif dan generatif. Jatuh bangun usaha pembibitan sudah dirasakan dan dialami oleh Nohan Marzuki tidak membuat menyerah untuk terus menghasilkan bibit-bibit unggul yang berkualitas baik.

            Mulai tahun 2017 sampai dengan saat ini bersama 6 orang pekerjanya, tanaman alpukat menjadi fokus pembibitan meskipun bibit tanaman jenis lain tetap diusahakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan instansi yang membutuhkan. Alpukat dengan jenis Aligator, Markus, Miki, Mentega dengan mudah dapat ditemukan dilokasi pembibitan ini, sedangkan jenis-jenis yang belum banyak dibudidayakan seperti Red Vietnam, Bokongten, Kuba, Diamond Head (DH) sudah tersedia dalam jumlah yang melimpah. Jumlah bibit yang ada dilokasi pembibitan meliputi semua jenis tanaman dan didominasi oleh Alpukat berjumlah kurang lebih 100.000 batang bibit tanaman.

            Peluang bisnis yang cukup menggiurkan di masa pandemi Covid-19 karena usaha pembibitan tanaman keras dan MPTS memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan pangsa pasar yang masih terbuka luas. Tujuan pemasaran bibit alpukat dan jenis bibit lain yang diusahakan oleh Nohan antara lain wilayah Blitar dan kabupaten sekitarnya serta luar daerah antara lain Magelang, Banyumas, Purwokerto bahkan sampai ke Kalimantan. Penjualan selama ini masih mengandalkan penjualan offline dengan rata-rata pembeli pelanggan baik perorangan maupun dari instansi atau kenalan yang selama ini mengetahui keberadaan penangkaran bibit ini dari informasi yang beredar. Penjualan secara online belum pernah dilakukan karena keterbatasan sumber daya manusia yang mampu menguasi teknologi informasi.

            Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bibit tanaman yang unggul dan produktif banyak bermunculan pengusaha-pengusaha baru penangkaran bibit di masa pandemi menciptakan persaingan yang kurang sehat dan hat tersebut menjadi permasalahan serius bagi para penangkar bibit. Persaingan harga yang tidak wajar dengan cara menurunkan harga agar mampu bersaing dipasaran membuat harga bibit dipasaran jatuh. Hal tersebut disiasati oleh penangkar bibit Dermojayan dengan tetap mempertahankan kualitas bibit yang dibuat dan selalu mengikuti jenis-jenis baru yang muncul dipasaran yang memiliki kualitas lebih baik dan adaptif sehingga tidak harus bersaing menurunkan harga.

Tanaman alpukat jenis miki yang ditanam di planterbag ukuran 35 liter

Bibit yang disediakan di penangkaran ini memiliki banyak ukuran dan bermacam jenis media tempat tanam mulai dari polibag yang berukuran kecil sampai dengan tanaman yang ditanam di planterbag ukuran 40 liter. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau sesuai dengan ukuran dan kualitas bibit yang ditawarkan dengan perkiraan harga Rp. 20.000 sampai dengan Rp. 250.000. Harga bibit tanaman masih bisa dinegoisasikan apabila jumlah pembelian dalam jumlah besar.

            Pembuatan bibit dilakukan dengan cara grafting dengan entres pilihan dan perlakuan khusus yang membuat prosentase keberhasilan penyambungan bibit tanaman yang berasal dari seedling cukup tinggi. Pemilihan benih, proses penyambungan dengan entres yang unggul serta perawatan yang maksimal menghasilkan bibit tanaman unggul yang diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas dan produksi panen tanaman dengan harapan akhirnya akan dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani dan penangkar bibit.

Proses pembuatan bibit tanaman alpukat dengan teknik grafting

Penulis : Dwi Harjo Widiawan, S.Hut., M.AP.

Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *