Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers). Nama daerahnya adalah bungur, ketangi dan wungu (Jawa); Bungur dan Bungur lilin (Sumatera); Bungur atau muhur (Kalimantan); langoti, lohuwa dan omdolu (Sulawesi); serta bungir atau mundi (NTT). Pohon ini tersebar di daerah Riau, Jambi, Sumatera Selatan (Palembang), Lampung, seluruh Jawa dan Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, serta seluruh Selawesi dan Nusa Tenggara Timur.
Pohon bungur berdaun tunggal bertangkai pendek,tinggi pohon dapat mencapai 30 m dengan panjang batang bebas cabang sampai 17 m, diameter sampai 90 cm dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna kelabu, tidak beralur dan mengelupas dalam lembaran tipis. Ciri umum kayu Bungur diantaranya adalah teras berwarna coklat-merah pucat sampai coklat kuning kemerah-merahan atau coklat-merah. Kayu gubal berwarna coklat-kuning muda sampai putih kelabu, kadang-kadang semu merah jambu. Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar dan tidak merata dengan arah serat yang lurus atau berpadu.
Kayu Bungur memiliki berat jenis 0,69 (0,58-0,81) dengan Kelas Kuat II-III dan Kelas Awet II-III. Kayu Bungur dapat digunakan untuk bangunan perumahan (papan, balok, tiang, rangka pintu dan jendela), jembatan, bantalan, perkapalan (kulit dan gading-gading), roda, jari-jari roda, batang cikar, papan dinding, papan lantai, alat-alat pertanian (misalnya weluku), alu, tong dan barang bubutan. Selain itu karena coraknya yang indah, mungkin baik digunakan juga untuk mebel.
Perbanyakan tanaman berasal dari biji. Biji bungur akan keluar setelah musim bunga selesai, bentuk biji bulat sebesar kelereng. Selain itu bisa juga diperbanyak dengan pencangkokan. Bungur akan berbunga pada umur 2-3 tahun setelah tanam. Setelah menghasilkan bunga pertama bungur akan berbunga sepanjang musim.
Memasuki musim penghujan pada Bulan September-Desember ini, pohon perindang jalan sudah mulai berbunga. Bunganya berwarna merah jambu, putih dan ungu apabila bunga mekar bersama-sama akan tampak indah. Bungur berbunga cantik, bunga bungur adalah rasem atau berkelompok dengan warna-warna yang cerah. Masyarakat pengguna jalan akan disuguhkan pemandangan indah dari pohon Bungur yang mirip Pohon Sakura yang mulai berbunga lebat (serasa musim semi di Jepang).
Perawatan bungur sangat mudah hanya rutin dilakukan pemangkasan pada cabang-cabang yang meranggas. Pemangkasan cabang pada bungur untuk memberi ruang bagi pertumbuhan baru yang sehat pada waktu musim semi. Batang-batang di bagian bawah dipangkas secukupnya untuk membentuk pohon selagi tumbuh serta mengurangi besar pohon secara keseluruhan.
Pohon bungur ini ditanam untuk menambah kerindangan di jalanan Kota Blitar. biasanya didahului dengan gugurnya daun pada bulan Juli-Agustus, setelah itu baru berbunga dan gugur yang memberikan kesan indah dan asri kawasan Kota Blitar.
Beberapa titik jalan yang ditanam pohon bungur di Kota Blitar yakni di jalan Majapahit, jalan Sudanco Supriadi, jalan Sultan Agung, jalan Cokro Aminoto dan jalan Wr Supratman. Dimana, selain sebagai sarana perindang dan menambah keindahan di jalanan kota, pohon ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi oksigen, mengurangi polusi udara. Dengan adanya keindahan tentunya dapat memberikan rasa nyaman bagi warga kota Blitar.
penulis:
Eny Darmayanti, SP
(Penyuluh Kehutanan Ahli Muda)